Tabloidrhema.com, Medan - Setelah 15 Tahun Mangkrak tahun 2023 lalu Christian Centre sudah mulai dibangun, dan diresmikan saat-saat menjelang pilkada, dengan segala macam jurus para panitia mulai pasang kuda-kuda dan jadilah peresmian 18/11/2023 Oleh Ephorus (Emeritus) Pdt Dr Bonar Napitupulu dan Menhumkam Yasona H Laoly, namun setelah peresmian tidak ada tanda-tanda kehidupan. termasuk kegiatan natal 2024 lalu tidak ada sebuah kegiatan yang berarti disana.
Sepertinya peresmian ini dikebut hanya sekedar kepentngan segelintir. orang saja makanya gak begitu ada pengaruhnya kata salah seorang tokoh kristen di sumut
Prof Yasona Laoly memaparkan, kompleks Christian Centre yang berada di area 7,5 hektar (ha) memang dibangun untuk kemashlahatan umat. Pada perkembangannya, melihat perkembangan dan proyeksi ke depan, orang-oran gmuda khususnya milenial dan Gen-Z membutuhkan sarana dan prasarana membangun sumber daya mansuia (SDM) unggul. “Jadi, pemikirannya, pembangunan ini dirancang dan dibangun untuk student center khususnya bagi mahasiswa dan pemuda Kristen di Sumatera Utara. Tetapi kemudian berkembang hingga diadakan hal-hal yang menjadi prioritas,” tegasnya. “Sebagai pengurus kami mengusulkan beberapa hal untuk disahkan Pembina. Di antaranya perubahan kepengurusan dan keperiodean, pembuatan master plan, pengangkatan manajemen pengelola,” lapornya didampingi unsur pengurus. Seperti Sekretaris Ir Robert Sitorus, Bendahara Dr Bernard Nainggolan SH MH, anggota Ronald Naibaho, John Eron Lumban Gaol, Delfhi M Ujung, Anthon Chono, Sulaiman Chouw, Jadi Pane. katanya, tapi hingga kini belum ada kejelasan tentang fungsi dan peruntukan gedung yang katanya milik umat kristen sumatera utara, namun hanya dikuasai segelintir manusia lama pemain anggaran, yang hanya memperalat umat kristen ini.
Untuk diingat DANA Milyaran yang sudah di gelontorkan Pemerintah lewat APBD-APBN kini raib tidak jelas penggunannya tanpa pernah dipertanggungjawabkan. Banyak diantara para pengurus Yayasan Umat Kristen Sumut saat ini tidak mengetahui akan kejelasan pembangunan ini;lalu siapa yang bertanggung jawab? Apakah Gereja saat ini sudah dikuasai para Preman Biadab yang tidak mau bertanggung jawab dan mengatas namakan umat Kristen sumatera utara ini? Masih banyak juga para pengurus Yayasan ini yang merasa seperti pahlawan kesiangan dan sering nongol dalam berbagai panitia kegiatan Kristen di kota medan maupun berskala sumut.Apakah URAT MALU mereka sudah putus barangkali ya ?! salah seorang nara sumber pernah menjelaskan kepada Tabloid RHEMA, Dari awal sebenarnya pencairan Dana ini sudah bermasalah karena banyak yang mau mengklaim bahwa merekalah yang berjasa dalam perencanaan ini, seperti salah satu lembaga yang juga menamakan diri sebagai perwakilan Umat Kristen Sumatera Utara, namun tiba tiba dalam pencairan Dananya, muncul Yayasan Baru yaitu YUKSU yang mengatakan lebih berhak., dan pemerintah daerah sepertinya sudah ada Deal dengan Yayasan ini.
SEKEDAR MENGINGATKAN : Sabtu 29 Desember 2007, Washington Tambunan mewakili Gubsu Drs Rudolf M Pardede meletakkan batu pertama pembangunan Christian Centre, di Jalan Luku Simalingkar B Medan. Peletakan batu pertama ini diikuti oleh Ketua Panitia Pelaksana Nelson ParapatSH. Turut didaulat meletakkan batu pertama mewakili Ketua Umum GPI Pdt DR MH Siburian, Ketua Umum PII Pdt Sampitmo Habeahan, Gereja Ortodox Indonesia Ir Ronald Sinambela mewakili DPRD Drs Burhanuddin Rajagukguk, mewakili Yayasan Umat Kristen SB Sitompul, mewakili Walikota Medan Asisten I Pemko Medan Drs Daudta P Sinurat, mewakili GAMKI Binsar Simatupang SE, Ketua PWKI Sumut Ny GS Panggabean br Pardede, mewakili GMKI Medan Samrin Girsang beserta sejumlah pendeta dari berbagai denominasi gereja. Dari unsur pengurus yayasan tampak hadir Drs Tahan M Panggabean, Jhon Eron Lumbangaol SE, dr Jhon Raider Purba, Drs Marolop Hutagaol MPd, Setia Pandia, Jadi Pane SPd,dll. Pdt Midian KH Sirait MTh dalam khotbahnya mengatakan, rancangan Tuhan adalah damai sejahtera, tanpa damai sejahtera tidak ada kesejukan dan pembangunan. Bangunan yang dipancangkan untuk masa depan umat Kristen seperti Christian Centre ini HARUS DIMULAI DENGAN DAMAI. Disebutkannya, umat Kristenharus mensyukuri berkat Tuhan, karena dibangunnya Christian Centre ini adalah berkat Tuhan. Gedung ini akan menjadi tugu yang hidup,bukan tugu yang mati, karena di tempat inilah masa depan umat Kristen Sumut di mana mental dan iman umat Kristiani akan dibina. Segala kegiatan yang bernafaskan Kristiani oleh semua denominasi gereja dilaksanakan di Christian Centre ini, katanya. Untuk itu semua orang Kristen harus mengatakan bahwa itu adalah milik saya (KENYATAANYA GAK) sehingga ikut bertanggung jawab terhadap kelanjutan pembangunan gedung tersebut.“Christian Centre ini bukan untuk sehari atau setahun, tapi untuk selama-lamanya sampai Tuhan Yesus datang untuk yang kedua kalinya,untuk itu jadikanlah sebagai tugu yang hidup yang dapat menumbuh kembangkan iman umat Kekristenan, tambah Midian. Ketua panitia pelaksana Nelson Parapat SH (Alm) dalam sambutannya mengatakan, Yayasan Umat Kristen Sumut berdiri atas inisiatif Lembaga Keumatan antara lain GAMKI, GMKI, PIKI, PWKI dan BKAG Medan (Akte Notaris Abidin S Panggabean tanggal 3 Mei 2007). Yayasan ini milik semua umat Kristen dan milik semua gereja di Sumut,dimana pimpinan gereja secara Ex-Officio ikut menjadi pembina yayasan. Visi yayasan adalah terwujudnya peningkatan peran serta umat Kristen di Sumut dalam program pembangunan nasional dan terbangunnya komunitas Kristen sebagai komunitas damai. Misinya adalah untuk melengkapi warga jemaat Kristen di Sumut agar memiliki iman dan Iptek yang baik. Christian Centre dibangun di atas lahan 8 Ha, berbiaya Rp 196, 2 miliar terdiri dari gedung komersil, kolam renang, asrama, amphi theatre,chapel dan kolam baptis, kantor dan perpustakaan,balai kesehatan, Christian Club, museum, gedung olahraga, camping ground, rumah doa, dan banyak lagi fungsi. Panitia telah berupaya menggalang dana pembangunan dari APBD maupun APBN. Namun panitia juga telah menggalang umat Kristen yang ada di Sumut berkisar 35 persen untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan Christian Centre ini. Akankah Pembangunan Christian Center ini dapat terwujud? Ataukah ini hanya Politik Kepentingan sesaat orang-orang yang tidak bertanggung jawab alias para manusia PANTANG SOBILAK? Ya hanya Tuhan jualah yang tau. Kita tidak dapat menghakimi biar kiranya Damai seperti Kotbah Pdt Midian KH Sirait MTh (Alm) delapan belas tahun silam dalam peletakan batu pertama dapat menyeruak dan menjamah hati para Panitia tak bertanggung jawab ini. Semoga!